
Kabartani.com – Sobat, sebenarnya menghitung harga beras berdasarkan harga gabah itu tidaklah sulit. Syarat utamanya adalah kita harus mengetahui rendemen gabah tersebut. Rendemen adalah berat beras dari 100 kg gabah setelah dikurangi penyusutan kadar air dan kulit gabah saat dilakukan proses penggilingan padi.
Jadi, rendemen padi atau gabah adalah berat beras yang dihasilkan dari penggilingan gabah kering giling (GKG) sebanyak 100 Kg. Seandainya kita menggiling gabah 100 Kg dan dihasilkan beras seberat 65 Kg berarti rendemen gabah tersebut adalah 65 %.
Cara menghitung rendemen sangat mudah, Berat beras dibagi berat gabah dikalikan 100%. Kalau kita kembalikan pada kasus diatas maka menjadi (65 Kg : 100 Kg) X 100% = 0,65 X 100% = 65%.
Besarnya rendemen ini sangat dipengaruhi oleh beberapa hal :
- Kondisi iklim/ cuaca.
- Kecukupan air dan jenis tanah
- Serangan hama dan penyakit
- Jenis varietas padi
- Cara dan jenis pemupukan
- Tehnik pasca panen
Lalu bagaimana cara kita menghitung harga beras setelah kita ketahui harga gabah dan rendemennya ??
Contoh :
Jika Harga gabah kering giling adalah Rp.4.000/ Kg dan rendemen padinya adalah 62%. berapa harga beras per Kg nya ?
Jawab :
Harga beras = harga gabah dibagi rendemen gabah.
Harga beras = Rp. 4.000 : 62% = Rp. 4.000 : 0,62 = Rp. 6.451
Jika kita telah mengetahui cara menghitung harga beras seperti diatas, maka kita dengan mudah bisa membandingkan harga beras kita dan harga beras dipasar. Sehingga kita bisa memutuskan dengan mudah akankah kita jual gabah atau akan kita jual beras. Mana yang lebih menguntungkan tentu akan kita ambil.
Contoh :
Jika harga gabah Rp.3.700/ Kg dengan rendemen 63%. Sedangkan harga pembelian beras adalah Rp.7.500. Pertanyaanya adalah sebaiknya kita jual gabah atau akan kita jual beras agar lebih menguntungkan ??
Jawab :
Harga beras kita adalah = harga gabah : rendemen
= Rp.3.700 : 0.63 = Rp.5.873/Kg.
Harga beras kita adalah = Rp.5.873/Kg
Ini berarti harga beras kita dan harga pembelian beras selisih lumayan banyak, yaitu ( Rp 7.500 – Rp 5.873 = Rp 1.627), dengan selisih harga beras kita dan harga beras di pasaran yang lumaya besar tersebut maka sebaiknya kita melakukan penjualan hasil panen dalam bentuk beras saja.
Simak juga:
- Cara Menghitung Kebutuhan Air Pada Tanaman Padi
- Rumus Menghitung Pupuk Majemuk Untuk Mengganti Pupuk Tunggal
- Cara Menghitung Produksi Padi Di Sawah Dengan Metode Ubinan
- Cara Menghitung Produksi Tanaman Padi Di Sawah Dengan Metode 4 Faktor